Home / Badan Otonom / Ketua Pergunu Kota Pontianak Sampaikan Taushiyah Ramadhan: Esensi Puasa Mengendalikan diri dari yang Halal

Ketua Pergunu Kota Pontianak Sampaikan Taushiyah Ramadhan: Esensi Puasa Mengendalikan diri dari yang Halal

 

Pontianak – NU Khatulistiwa, Bertempat di ruang tengah Kantor Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Pontianak Jl. Ayani II, pada hari Jumat (7/3) siang menjelang sore berlangsung silaturahmi yang diisi dengan kajian sambut Ramadhan 1445 H.

Guru MAN 2 Pontianak, Sholihin Hz diundang untuk mengisi pencerahan bersama keluarga besar BKK Kelas I Pontianak. Dihadapan Kepala BKK, Muhammad Zainul Muqarrabin dan para pimpinan serta Staff BKK, Sholihin Hz mengawali kajiannya dengan setidaknya ada tipe masyarakat saat menemui Ramadhan. “Tipe pertama adalah orang atau komunitas yang senang dan gembira kala Ramadhan itu, kelompok ini semangat kala mendekati Ramadhan, karena Ramadhan dengan berbagai penamaannya seperti syahrul Quran, syahrul maghfirah dan syahrul ibadah. Ramadhan menjanjikan taburan pahala dan kesempatan untuk beramal seluas-luasnya. Kelompok ini bertekad untuk menghidupkan malam Ramadhan dan menjaga kualitas puasanya di siang hari. Karena senang maka suasana hati dan wujud senangnya ditampakkan dengan memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya”, ujar Sholihin Hz yang juga Sekretaris Umum PW IPIM Kalbar.

Selanjutnya, dalam pemaparannya disampaikan tipe yang kedua yaitu orang yang biasa-biasa kala Ramadhan tiba, “kelompok ini nda ngaruh, mau Ramadhan kah atau tidak suasana hati dan kesiapannya seperti hari-hari biasa, kelompok ini rugi waktu dan umur. Tidak ada jaminan apakah kita akan full sebulan penuh Ramadhan atau tidak, tambah umur tapi tidak maksimal memanfaatkan Ramadhan”, demikian ujar Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Kalimantan Barat. Dia juga menjelaskan kelompok yang ketiga yaitu orang yang merasa risih dan tidak nyaman dengan hadirnya Ramadhan yang ditandai dengan merasa tidak bebas aktifitas mengkonsumsi makanan minuman di siang hari karena adanya Ramadhan.

Dirinya melanjutkan bahwa esensi puasa adalah mengendalikan diri yang bukan hanya dari sesuatu yang dilarang agama, karena apapun yang dilarang oleh agama tidak boleh dilakukan kapan saja namun kala Ramadhan, puasa mengatur dan menahan seseorang untuk mengendalikan dari mengkonsumsi yang halal di siang hari. “Air minum ini insya Allah halal jika diminum di siang hari selain bulan Ramadhan, tapi ketika Ramadhan tiba kita diarahkan untuk mengendalikan diri bahwa minumnya ditunda dulu hingga saat berbuka. Jadi puasa sudah pada tahap mengendalikan diri dari berlebihan meskipun itu halal, mari ikuti aturan main yang disampaikan agama”. Ujar guru Al Quran Hadits MAN 2 Pontianak.

Dalam acara perdana ini juga, Kepala BKK mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas terselenggaranya kegiatan ini. “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa dirancang menjadi kegiatan rutin dalam rangka pencerahan rohani kita dan memotivasi kinerja kita agar lebih baik”, demikian sambutan Zainul Muqarrabin diawal kegiatan shilaturrahim. (rilis)

Check Also

Peringatan Harlah NU ke-101 Dirayakan Meriah di Ponpes Al-Muhajirin Sambas

  Sambas – NU Khatulistiwa, ,  Pondok Pesantren Al-Muhajirin menjadi saksi meriahnya peringatan Harlah ke-101 …

Tinggalkan Balasan