Pontianak – Guru Besar Fakultas Syariah IAIN Pontianak Prof.Dr.Muhammad Hasan, M.Ag mengungkapkan pentingnya eksistensi pembelajaran fiqih bagi generasi Z dalam menghadapi tantangan modernisasi Abad 21. Hal ini tentu dilatarbelakangi oleh oleh perubahan yang dihadapi generasi Z yang hari ini berusia kurang dari 25 tahun dan memiliki karakternya sendiri sesuai dengan perubahan zaman dan perkembangan Teknologi termasuk dalam konteks pembalajaran fiqih.
Hal ini dikemukakannya saat menjadi narasumber pada kegiatan seminar Internasional yang digelar oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pontianak dengan tema “Revitalisasi Etika Proesi Guru dalam Usaha Membentuk Guru yang Berkarakter dalam Pembelajaran Fiqih dan Perkembangan ilia Agama” Selasa, 23/1 pagi bertempat di Aula Syekh A.Rani Mahmud IAIN Pontianak dan disiarkan secara hybrid melalui plartform Zoom.
Menurutnya, pembelajaran fiqih kaitanya dengan perkembangan Teknologi diharapkan mampu membawa dampak positif dalam mempermudah pemahaman peserta didik. Menurutnya untuk mencapai hal tersebut perlu memahami karakteristik pembelajaran fqih sehingga mampu menggunakan metode yang tepat.
Dirinya menyinggung ada kecendrungan pola perubahan dalam berkomunikasi di kalangan generasi Z yakni yang lebih cenderung ke arah penggunaan komnikasi secara online. Selain itu generasi Z hari ini menurutnya lebih cenderung memanfaatkan sumber belajar yang bersifat digital dibandingkan sumber belajar konvensional berupa buku fisik.
Mantan Dekan Fakultas Syariah IAIN Pontianak Periode 2018-2023 ini juga melanjutkan bahwa generasi Z tidak lagi menjadikan keluarga sebagai institusi utama dalam proses pembelajaran dan lebih cenderug pada komunitas online. Selain itu generasi Z hari ini utamanya para pelajarnya sudah tidak lagi menjadi objek pembelajaran melainkan mitra belajar yang harus diarahkan dan dibimbing.
Dalam rangka menyikapi hal tersebut, guru bagi generasi Z diharapkan mampu menjadi uswatun hasanah yang mampu memberikan teladan dan contoh yang baik. Uswatun Hasanah menjadi hal yang palaing esensial dalam Pendidikan Islam.
Selain itu guru juga hendaknya perlu memberikan Bimbingan dan motivasi pada peserta didik serta hendaknya memiliki rasa humor yang tinggi agar tercipta suasana pembelajaran yan nyaman dan menyenangkan. gUru juga perlu terus menverivikasi seluruh pengetahuan yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Dirinya juga mengingatkan bahwa guru fiqih di generasi Z perlu memperhatikan kesesuaian konten atau materi yang akan diajarkan dalam memilih metode serta meida pembelajaran yang tepat agar materi yang disampaikan mampu diterima peserta didik dengan baik.