Oleh: Hendra Rizki Rangkuti S.Sos M.Pd
Dosen UIN SYAHADA Padangsidimpua
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat penting bagi umat Muslim. Pada malam tersebut, pintu-pintu rahmat Allah dibuka lebar-lebar dan banyak keutamaan yang dapat diperoleh oleh orang yang beribadah pada malam tersebut dan tentu saja malam tersebut lebih baik daripada 1000 bulan. Ada beberapa tanda-tanda yang dapat membantu mengindikasikan kemungkinan terjadinya Lailatul Qadar.
Tanda-tanda tersebut antara lain:
1. Cuaca dan udara terasa lebih sejuk dari malam-malam sebelumnya
2. Langit terlihat lebih cerah dan bersih dari biasanya
3. Bulan terlihat lebih cerah dari biasanya
4. Kejadian alam yang luar biasa seperti gempa bumi atau angin kencang
Namun demikian, tanda-tanda ini tidak dapat dijadikan patokan pasti untuk memprediksi kejadian malam Lailatul Qadar. Oleh karena itu, sebaiknya kita melakukan ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadan dengan sungguh-sungguh, sehingga kita tidak melewatkan momen berharga tersebut.
Berbicara tentang prediksi, tidak semua orang dapat memprediksi kapan malam Lailatul Qadar akan jatuh pada tahun tertentu. Berikut ini adalah beberapa tokoh Islam yang memprediksi malam Lailatul Qadar:
1.Abu Hurairah
Abu Hurairah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal. Beliau pernah berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, tetapi tidak diketahui dengan pasti kapan tepatnya malam tersebut jatuh.
2.Abdullah bin Abbas
Abdullah bin Abbas adalah sepupu Nabi Muhammad SAW dan juga seorang sahabat yang terkenal. Beliau pernah berkata bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada salah satu malam ganjil pada 10 malam terakhir bulan Ramadan.
3.Imam Al-Shafi’i
Imam Al-Shafi’i adalah salah satu tokoh besar dalam dunia keilmuan Islam. Beliau memprediksi bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-21, 23, 25, 27 atau 29 bulan Ramadan.
4.Imam Ahmad bin Hanbal
Imam Ahmad bin Hanbal adalah salah satu tokoh besar dalam dunia keilmuan Islam dan pendiri mazhab Hanbali. Beliau memprediksi bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada salah satu malam ganjil pada 10 malam terakhir bulan Ramadan.
5. Imam Al-Ghazali memiliki metode yang lebih matematis. Berikut adalah penjelasan metode Al-Ghazali sebagaimana pernah dipublikasikan NU Online dalam tulisan Kaidah Menandai Lailatul Qadar Menurut Al-Ghazali.
A. Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29
B. Jika awal Ramadhan hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21
C. Jika awal Ramadhan hari Selasa atau Jum’at maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27
D. Jika awal Ramadhan hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25
E. Jika awal Ramadhan hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23
Perhitungan Al-Ghazali ini dinilai cukup representatif, bahkan Syekh Abu Hasan asy-Syadzili pun menggunakannya. Dalam testimoninya, asy-Syadzili berkomentar, “Semenjak saya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut.”
Dalam kesimpulannya, meskipun tidak ada cara pasti untuk memprediksi kapan malam Lailatul Qadar akan jatuh pada tahun tertentu, namun terdapat beberapa tanda-tanda alam dan pendapat tokoh Islam yang dapat membantu mengindikasikan kemungkinan terjadinya Lailatul Qadar.
Karena itu yang lebih penting adalah memperbaiki kualitas iman dan taqwa kita dan bersikap istiqamah dalam menjalankan ibadah selama sepuluh malam terakhir Ramadan. Semoga kita semua dapat memanfaatkan momen yang berharga tersebut dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin