Home / Berita / Implementasi Moderasi Beragama dalam Pendidikan Islam

Implementasi Moderasi Beragama dalam Pendidikan Islam

Pontianak – NU Khatulistiwa, Proses Pendidikan merupakan elemen penting dalam penanaman nilai-nilai luhur bangsa, tak terkecuali nilai moderasi beragama. Karena itu proses Pendidikan Islam di sekolah diharapkan mampu menjadi garda depan dalam upaya menciptakan sumber daya umat yang kuat dan angguh dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, faham radikal ekstrim dan intoleransi yang mengancam harmonisasi umat dan NKRI.

Demikian yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ibrahim, M.A, Guru Besar Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Pontianak saat mengisi materi Implementasi Moderasi Beragama pada Pendidikan Islam yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Kamis, 14 /7 di Hotel 95 Pontianak. 

Di hadapan para peserta yang terdiri dari guru-guru agama Islam yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Barat, Prof. Ibrahim menjelaskan sedikitnya ada empat hal yang penting diperhatikan dalam upaya mengimplementasikan prinsip-prinsip moderasi dalam proses Pendidikan Islam.

Pertama, pastikan guru-guru PAI memahami dengan baik prinsip-prinsip moderasi beragama yang sedang digalakkan oleh pemerintah, terutama Kementerian Agama. Dimana pentingnya bagi setiap guru PAI untuk diikutertakan dalam kegiatan sosialisasi, atau bahkan Pendidikan dan Pelatihan moderasi. Sehingga dengan demikian guru-guru PAI bisa diharapkan menjadi agen bagi Pendidikan Moderasi Beragama di sekolah masing-masing;

Kedua, pastikan kurikululum yang digunakamn oleh guru PAI dalam proses pembelajaran tidak terkontaminasi dengan muatan-muatan faham radikal ekstrim dan intoleransi. Termasuk buku-buku pembelajaran PAI mesti telah lolos revieu, dan terjamin bebas dari muatan faham yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moderasi;

Ketiga, pastikan lingkungan pembelajaran PAI dapat menjadi model (tauladan) bagi penanaman nilai dan praktek moderasi beragama. Lingkungan Pendidikan sekolah (Guru dan murid) mesti menjadi  model bagi harmonisasi interaksi sosial keagamaan, toleransi dan anti kekerasan;

Keempat, pastikan guru-guru PAI berani dan selalu membuat inovasi pembelajaran yang mendukung bagi penguatan nilai dan praktek moderasi di sekolah. Diantara bentuk inovasi pembelajaran yang dapat dilakukan adalah lomba membuat narasi ayat atau hadist pluralitas; menulis cerpen toleransi; design konten medsos ayat atau hadits kerukunan dan harmonisasi; lomba karikatur moderasi; membentuk kelas antarbudaya, dan sebagainya.

Pada intinya, nilai-nilai pluralitas, toleransi dan harmonisasi yang merupakan bagian dari prinsip moderasi mutlak penting untuk diimpelemtasikan dalam proses Pendidikan, terutama Pendidikan Islam. Sebab dari sinilah proses pembentukan karakter, cara pandang dan sikap beragama peserta didik terbangun, apakah akan tumbuh menjadi individu yang moderat atau sebaliknya. Pungkas Guru Besar Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Pontianak. (Rilis)

Check Also

Rais Syuriyah PWNU Kalbar Hadiri Pelantikan IPNU dan IPPNU Kabupaten Ketapang

Ketapang – NU Khatulistiwa, Pimpinan Cabang IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar …

Tinggalkan Balasan