Azarbaijan – NU Khatulistiwa Nahdlatul Ulama di masa mendatang memiliki tantangan membangun kemandirian Jama’ah dan Jam’iyah di segala sektor.
Hal ini diungkapkan H.Hildi Hamid Ketua Tandfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Kalimantan Barat dalam acara diskusi “Refleksi Peran NU di Kalbar Menuju Kemandirian Jam’iyah dan Jama’ah” yang diselenggarakan oleh Lembaga Studi Islam dan Masyarakat (ELSIM) Senin, 31/1 Malam dan diarkan secara langsung melalui Kanal Facebook NU Khatulistiwa.
Menurutnya ini sudah sejalan dengan amanat yang disampaikan oleh KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua umum PBNU masa khidmat 2022-2027 yang menyebutkan bahwa warga NU harus memiliki kepercayaan diri dalam membangun kemandirian dan peradaban dunia.
Setidaknya ada dua dimensi kemandirian yakni kemandirian dalam dimensi wawasan keagamaan dan ekonomi dimana peluang untuk membangun dimensi keduanya terbuka sangat luas untuk berkembang melalui basis-basis kaderisasi NU utamanya Pondok Pesantren
Menurutnya, melalui pondok pesantren yang ada dapat terus mengembangkan wawasan keagamaan dan mencetak kader-kader jurur damai bagi Indonesia dan Dunia yang adaptif dalam mengatasi konflik yang terjadi di dunia. Selain itu pesantren pula NU diharapkan mampu membangun ekonomi kerayakatan dan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat mampu mengatasi fragmentasi dan benih konflik di tengah masyarakat.
Dalam konteks Kalbar menurut Pria yang juga merupakan Duta Besar Republik Indonesia untuk Azarbaijan ini, NU Kalbar memiliki kultur sosial yang beragam, Sehingga kemampuan NU untuk beradaptasi dengan kultur lokal menjadi tantangan tersendiri. Secara amaliyah banyak komunitas lokal yang praktik keagamaannya Nutetapi tidak merasa menjadi bagian dari NU. Selain itu pelayanan NU Struktural kepada jam’iyah dan Jama’ah di Pondok Pesantren belum maksimal.
Oleh karenanya, PWNU Kalbar membentuk gugus Pemberdayaan Pesantren Mandiri (P3M) yang melibatkan banom dan lembaga yang berwenang menjajajki kerjasama dalam penguatan kemandirian dan perbedayaan pesantren dengan berbagai pihak. Diharapkan program ini dapat menginventarisir data dan potensi yang dimiliki pesantren
Menurutnya, Momentum kuatnya komitmen pemeritah atas kemandirian pesantren ini harus dioptimalkan bagi kemaslahatan Jama’ah dan Jam’iyah NU.
Selanjutnya Misi untuk memperkuat trilogi ukhuwah NU di Kalbar ini perlu terus diperkuat dalam konteks Kalbar dalam menjaga harmoni dan keseimbangan di Kalbar apalagi Kalbar merupakan miniatur NU Indonesia . “Bekerjasamalah atas hal-hal yang disepakati dan Berlapang dadalah atas hal-hal yang berbeda. Mari bersinergi dan Berkolaborasi Untuk Kemandirian NU Kalbar” Ujarnya. (Didi Darmadi)