NU Khatulistiwa Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat
Pontianak – NU Khatulistiwa, NU diibaratkan sebagai telaga atau wadah yang terdiri dari berbagai komponen masyarakat dengan berbagai latar belakang. Ini menunjukkan bahwa NU itu sangat kaya akan kompetensi dan potensi yang sangat luar biasa.
Hal ini disampaikan oleh H.Jipridin, M.Si Rais Syuriah engurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat pada diskusi virtual ke-2 yang diselenggarakan oleh Lembaga Studi Islam dan Masyarakat (ELSIM) dengan tema “Mencari Sosok Pemimpin Visioner Menyongsong Seabad NU” Rabu, 16/2 malam melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara langsung oleh NU Khatulistiwa.
NU punya setidaknya 3 potensi yang dimiliki. Pertama, NU memiliki jumlah Jama’ah yang banyak namun tidak terkelola dengan baik, Kedua NU memiliki kekuatan budaya yang diwariskan sejak zaman Walisongo hingga para Muassis NU, serta Ketiga NU memiliki kekuatan dan magent politik.
Dalam menentukan kepempinan NU di masa mendatang perlu sangat selektif dan berhati-hati. Karena pemimpin di NU adalah lokomotif dalam memberikan keputusan-keputusan organisasi.
Menurutnya NU memiliki dua tanggung jawab Diniyah yakni mampu memberikan pemahaman keagamaan yang koprehensif dan holistik. Sedangkan tanggungjawab Wathaniyah adalah kehadiran NU dalam mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara.
Menurutnya pemimpin NU perlu memahami gagasan-gagagasan NU yang nanti akan ditransformasikan dalam berbagai aksi nyata. Diantaranya ialah gagasan kebangsaan NU, NU sebagai Jangkar dunia, serta kemampuan NU dalam merawat kemajemukan. (Rilis)
