Pontianak – NU Khatulistiwa, Sabtu, 29/1, Pengurus Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Provinsi Kalimantan Barat turut menghadiri peringatan Hari lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) yang ke 96. Adapun kegiatan ini dilaksanakan oleh Pengurus Wilayah NU Provinsi Kalimantan Barat, yang bertempat dikantor PWNU Kalimantan Barat, jalan Veteran Pontianak.
Harlah NU ke 96 tahun 2022 mengambil tema tentang Merawat Jagad Membangun Peradaban. Tema ini sudah jelas mengandung maksud antara lain bahwa NU selalu berkomitmen menjaga dan membangun NKRI dengan peradaban yang maju.
Kegiatan ini dihadiri Rois Syuriah KH. Drs. Syahrul Yadi, M.Si yang juga Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Barat, Rektor UNU Kalbar, Jajaran ketua dan pengurus harian serta badan otonom/ lembaga NU. Pada kesempatan tersebut juga hadir Wakil Bupati Kabupaten Kubu Raya bapak Sujiwo yang juga Mustasyar PCNU Kubu Raya.
Kali ini ada banyak alumni PMII yang menghadiri Harlah NU ke 96 ini, terutama para alumni PMII yang menjadi pengurus PWNU. Ada juga yang hadir dari PW IKA-PMII Kalbar mereka yang menempati posiai Majelis Pertimbangan, Pengurus Harian, dan Badan atau Lembaga.
Suryadi salah satu Sekretaris PW IKA-PMII yang juga salah satu Ketua PW Ansor Kalbar menyampaikan kebahagiaannya bisa turut meramaikan hari lahir NU ke 96 tahun 2022 ini. “Alhamdulillah bisa ikut meramaikan peringatan hari lahir NU ke 96, walaupun masih dalam suasana Covid-19 tetapi kami bisa mengikuti kegiatan ini dengan riang gembira”, ujar Suryadi saat ditemui di kantor PWNU Kalbar.
Prof. Dr. H. Zaenuddin Hudi Praaojo, MA, MA juga menyampaikan bahwa hari lahir NU ini terasa istimewa karena jelang satu abad NU, kami bisa diskusi santai dan bahkan banyak gagasan yang muncul. “Walaupun dilaksanakan secara sederhana, tetapi peringatan hari lahir NU di PWNU Kalbar sangat mengesankan. Kita bisa diskusi dan bertukar gagasan tentang NU Kalbar dan langkah-langkah stategis kedepannya, antara lain bagaimana mendorong UNU menjadi semakin maju, mensupport dosen-dosen NU menjadi semakin banyak profesor dan sebagainya”, sampai Bung Zae sapaan akrabnya. (D.Darmadi)