Home / Berita / Hadiah Terindah Harlah NU ke-95, MWCNU Sanggau Ledo Bentuk Ranting di Komunitas Melayu Pedalaman

Hadiah Terindah Harlah NU ke-95, MWCNU Sanggau Ledo Bentuk Ranting di Komunitas Melayu Pedalaman

Bengkayang – NU Khatulistiwa, Sabtu, 30/1, Haji Damsir, Koordinator Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama Kabupaten Bengkayang bersama Kiyai Abd Mujib, Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Sanggau Ledo, menginisiasi pembentukan ranting NU di Dusun Momong Desa Danti Kec. Sanggau Ledo Kabupaten Bengkayang yang didiami komunitas Melayu. Sambutan mereka begitu hangat, ikhlas, gembira dan penuh canda. Ciri utama orang NU sudah ada pada mereka, yakni humoris.

Perjalanan menuju lokasi cukup terjal dan licin. Lubang hampir merata di badan jalan, aspalnya hampir habis, namun menuju lokasi kampung tujuan jalan masih berupa tanah kuning. Kondisi hujan cukup membuat jalan becek dan sangat licin, ditambah tanjakan dibeberapa tempat cukup tinggi dan sangat menurun. T

Tepat pukul 13.00 rombongan sampai dilokasi. Diperjalanan rombongan sempat singgah di rumah seorang Kader NU, tepatnya di Dusun Duginang Trans, Pak De Istikhori. Sholat zuhur dan makan siang dirumah beliau dan turut ke kampung menemani kami.

Sebelum pembentukan dan Pemilihan Pengurus Ranting NU, diawali dengan pengenalan Jamiyyah NU dan para Muassisnya, sekaligus menegaskan amaliyah-amaliyah NU yang selama ini sudah menjadi tradisi lama dan turun temurun yang juga dilakukan oleh masyarakat melayu.
Kita orang melayu punya ulama besar kelas dunia, demikian Haji Damsir menegaskan saat membuka penjelasan tentang peran ulama melayu dimasa lalu, seperti Haji Muhammad Basiuni Imran, Maharaja Imam Kerajaan Sambas dan Mahaguru Ulama Nusantara, Syaikh Ahmad Khotib Sambas.

“Sebagai orang Melayu kita wajib bangga punya ulama sekaliber mereka yang bermanhaj ahlussunnah wal jamaah dan berasal dari orang Melayu”, tegas Haji Damsir bersemangat.

Menurutnya, NU sangat memuliakan para Ulama. NU sangat menghormati tradisi adat istiadat masyarakat setempat dan disaat yang sama juga membuka ruang bagi masuknya tradisi baru yang lebih baik.

Pada kesempatan berikutnya, Kiyai Abd Mujib menyampaikan program dan agenda bulanan jamiyyah, sekaligus mengajak mengingat salah satu petuah dan kabar gembira dari Hadratus Syeikh KH. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama, bahwa : Siapa yang mau mengurusi NU, saya anggap santriku. Siapa yang jadi santriku, saya doakan husnul khotimah beserta anak cucunya.

Pembentukan pengurus ranting NU berjalan lancar. Terpilihlah Andang sebagai Ketua Tanfidziyah dan Rahmat sebagai Rois Syuriah. Semoga dengan terbentuknya Ranting NU di kantong orang-orang Melayu menjadi wasilah dakwah orang Melayu beraswaja ala NU.

“Kami tak akan pernah lelah berjuang, membawa ceret air dakwah aswaja an Nahdliyah ke saudara kami, orang-orang melayu. Ini hadiah teristimewa bagi kami menjelang Harlah NU ke-95,” lirih Haji Damsir terharu. (Red(

Check Also

Rais Syuriyah PWNU Kalbar Hadiri Pelantikan IPNU dan IPPNU Kabupaten Ketapang

Ketapang – NU Khatulistiwa, Pimpinan Cabang IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar …

Tinggalkan Balasan