Sekadau. NU-Khatulistiwa. Fenomena hobi mengoleksi Tanaman hias menjadi tren baru dikalangan ibu – ibu Milenial. Adalah Aisyah ibu muda dengan seorang putera salah satunya. Tinggal di km 07 Jalan Raya Sekadau Sintang, Aisyah yang juga Ketua Fatayat NU Sekadau ini memulai aktifitas pagi nya dengan memberi umpan ikan peliharaan nya, lalu menyiram dan merawat tanaman terutama bunga. (6/10/2020)
Ditemui di kediamanya yang asri dan mempesona Aisyah bercerita : ” awal mula karena bosan dirumah saja saat pandemi, saya iseng membuat kolam lele ternyata ada keasyikan tersendiri mengurus dan merawat ikan, lalu terbersit pemikiran nampaknya akan indah dipandang mata jika diatas kolam lele ini dibuat taman bunga “.
Atas idenya itu lalu Aisyah meminta Jamal tukang senior dari Pangkin untuk merangcang taman tumpang sari dengan kolam.
Tak disangka tak dinyana ide sederhananya ini mendapat apresiasi dari sahabat – sahabatnya. Muhyi Sidiq seorang Pemuda hebat yang memimpin organisasi besar di Sekadau bahkan berdecak kagum karenanya.
” Mbak Aisyah ini memang perempuan tangguh pilih tanding, dia termasuk perempuan multi talenta yang langka, dia sukses menjadi guru, sukses membuka butik, punya rumah kontrakan di kota Sekadau, dia juga pemimpin organisasi sekaligus motivator para perempuan milenial, sekarang ditambah lagi sukses membuat kolam dengan sistem tumpang sari bunga “.
” Saya betah ber jam – jam duduk di teras rumah Mbak Aisyah ini menikmati kopi sambil memandangi hampir seribu jenis bunga dan ikan – ikan yang berenang manja di kolam dibawah nya ” jelas Muhyi menambahkan sambil menghirup kopi dalam – dalam.
Bahkan baru – baru ini seorang tamu istimewa yang datang jauh dari Cirebon, Irfan Maulana yang seorang Ulama Muda terkenal juga ikut memuji dan menyanjung.
” Ini ide siapa mbak, luar biasa mantap, betul – betul Srikandi yang sangat menginspirasi ” begitu Irfan Maulana yang akrab dipanggil Gus Irfan itu berkomentar.
Diketahui dari pantauan awak media Aisyah mengoleksi 1000 lebih jenis bunga, yang dirawatnya sepenuh hati dengan penuh perasaan. Bunga – bunga itu menghiasi halaman dan samping kiri kanan rumahnya, yang dipadu dengan kolam ikan yang ditata rapi. Dan yang lebih menarik ternyata bunga dan ikan peliharaannya ini bukan hanya untuk dipandang, tapi disediakan sebagai oleh – oleh untuk tamu yang datang.
” Saya pelihara ikan bukan untuk dijual, tapi saya panen dan sediakan khusus untuk tamu – tamu yang datang, saya senang hasil jerih payah saya ini bermanfaat untuk banyak orang, begitu pun bunga jika ada sahabat – sahabat perempuan yang tertarik dan ingin mengoleksi bunga yang saya tanam tinggal petik aja, bawa pulang dan tanam dirumah, mudah – mudahan bisa menyenangkan hati keluarga nya di rumah, terutama para suaminya yang lelah ketika pulang kerja ” begitu Aisyah menutup cerita nya.. (Tohidin)