Landak – NU Khatulistiwa. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Az-zarnuji Komisariat IAIN Pontianak Cabang Pontianak Raya baru saja menggelar agenda motivasi pendidikan dengan tema “Menembus Batas Memetik Untaian Mimpi” , agenda ini berlangsung di Madrasah Aliyah Miftahul Huda, Rantau panjang, Kabupaten Landak. (18/10/2020)
Kegiatan dihadiri oleh Siswa MA Miftahul Huda, Kepala yayasan Miftahul Huda Saiful, S.Pd.I, kepala MA Miftahul Huda Abdul Aziz, S.Pd, M.pd, Ketua komisariat IAIN Pontianak Sahabat Abdul Aziz, Ketua Rayon Az-zarnuji IAIN Pontianak Sahabat Jamaluddin, pengurus Rayon Az-zarnuji IAIN Pontianak, dan dua pembicara yaitu sahabati Lina Wati, Dan Sahabati Khoiriyah.
Jamaluddin selaku ketua rayon az-zarnuji IAIN pontianak menyampaikan,
”terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak lembaga karena telah menerima dengan lapang dada, “dalam konteks pendidikan tiada batas untuk menuntutnya”, ujarnya.
Abdul Aziz sebagai ketua komisariat IAIN Pontianak juga menyampaikan,
“kegiatan ini adalah kegiatan Rayon Az-Zarnuji IAIN Pontianak Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dimana memang harus bergerak dan terjun diberbagai pendidikan dipelosok negeri, sebagai upaya meningkatkan semamgat peserta didik dalam merah ilmu dan cita-citanya” tuturnya.
Saiful, S.Pd sebagai Kepala yayasan Miftahul Muda mengutarakan terimakasih kepada mahasiswa IAIN Pontianak khususnya PMII IAIN Pontianak cabang Pontianak Raya yang telah sudi hadir di sekolah dan di desa terpencil, beliau juga mengutarakan,
“ meskipun kami berada didesa terpencil, namun kami tetap semangat dalam menuntut ilmu” tuturnya.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Marnoyo, S.Pd. mewakili kepala Madrasah Aliyah Miftahul Huda. Dalam sambutannya Marnoyo, S.Pd berharap dengan adanya kegiatan tersebut anak didik mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sahabati Linawati mengutarakan ” dalam konteks pendidikan saat ini tidak ada halangan yang bisa untuk menuntut kita untuk melanjutkan pendidik ke jenjang yang lebih tinggi, hanya saja kita terlalu takut untuk mencoba, kita menjadikan halangan itu sebagai rasa takut yang selalu menghantui kita yang tanpa kita sadari bahwa itu merupakan penghambat atau cobaan yang mesti kita lawan”.
“Kita harusnya menjadi pemuda yang mampu mempupuk jiwa semangat kita hingga kita bisa menjadi anak yang dibanggakan oleh orang tua, sekolah, juga bangsa dan negara” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sahabati Khoiriyah yang menegaskan bahwa semua ada masanya, baik itu Masa pendidikan, masa pekerjaan, masa perkawinan.
“Jika kita tidak menggunakan waktu dengan baik, maka waktu itu yang akan menisuk dan merobek masadepan kita” ungkapnya. (Ahmad Silfi/Maulida)