Home / Slider / Ketika Harta Tidak Bernilai

Ketika Harta Tidak Bernilai

Oleh : Ach Tijani

Diceritakan di dalam kitab “Kasyful Minan” beberapa tanda hari kiamat. Mulai dari tanda-tanda yang kecil yang kurang nampak dan tidak terasa, sampai pada tanda-tanda yang besar yang sangat nampak.

Salah satunya adalah, manusia akan sampai pada suatu waktu dimana Allah membukakan gudang harta. Disitulah manusia akan berada pada situasi yang sangat kaya raya, hingga kemudian tidak didapati orang yang mau menerima shodaqah walau dibagikan emas sekalipun.

Namun sebelum itu, manusia memasuki masa dimana mereka saling berjibaku mengumpulkan harta, hingga tidak memperhatikan sanak keluarga dan saudara. Mereka sibuk mengumpulkan harta dengan cara mengambil hak saudaranya sendiri.

Dua situasi di atas saling berhadap-hadapan. Situasi pertama dimana harta pada akhirnya akan kehilangan nilainya, bahkan pada saat itu semua orang berupaya keras menurunkan bebannya, tapi tidak seorangpun yang mau menanggung beban harta itu.

Situasi kedua itu adalah masa sebelum harta sampai pada posisi puncak, dimana harta masih dianggap bernilai dan berharga hingga harus berebutan. Padahal, pada puncaknya harta itu hanya menumpuk beban bukan kebahagiaan.

Pesan dari hikmah di atas, perlakukanlah harta biasa-biasa saja. Jangan terlalu jumawa/sombong dengan harta yang kita miliki. Berikutnya, bagikan harta itu selagi masih ada yang membutuhkan daripada kemudian akan menjadi beban dimana setiap orang sudah tidak memerlukannya lagi.

Diadaptasi dari kitab “Kasyful Minan” halaman 27-28.

Pontianak, 12 Dzulhijjah 1439

Check Also

Rais Syuriyah PWNU Kalbar Hadiri Pelantikan IPNU dan IPPNU Kabupaten Ketapang

Ketapang – NU Khatulistiwa, Pimpinan Cabang IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar …

Tinggalkan Balasan