Pontianak – NU Khatulistiwa, Noe Letto didaulat menjadi Duta Pagar Nusa. Selama ini, Sabrang Mowo Damar Panuluh, atau Noe Letto, dikenal sebagai musisi dan seniman yang peduli dengan gerakan keislaman, kebangsaan dan national security. Noe didaulat langsung sebagai Duta Pagar Nusa, oleh M. Nabil Haroen, Ketua Umum Pagar Nusa, di NU Center, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (29 Oktober 2017).
Di hadapan ribuan pendekar Pagar Nusa, M Nabil Haroen menyematkan simbol Pagar Nusa kepada Noe Letto. Agenda ini, berlangsung dalam rangkaian Pelantikan Pengurus Cabang Pagar Nusa Boyolali, Jawa Tengah.
“Kami memberikan kehormatan kepada Noe Letto, sebagai Duta Pagar Nusa. Kami memberikan penghargaan sekaligus kesempatan sebagai Duta Pagar Nusa kepada orang-orang khusus, tidak sembarangan figur. Pimpinan Pagar Nusa melihat kiprah Noe Letto dalam memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan sekaligus pengabdian pada persatuan negeri ini. Ini selaras dengan visi Pagar Nusa,” ungkap Nabil Haroen.
Dalam ceramahnya, Ketua Umum Pagar Nusa mengajak setiap pendekar dan kader Pagar Nusa untuk menjaga diri dan siap dengan amanah untuk mengabdi pada kiai serta menjaga Indonesia. “Peran Pagar Nusa semakin berat, tantangan yang menghadang di depan akan semakin besar. Negeri ini menghadapi berbagai gelombang ancaman, baik dari internal maupun dari luar. Pagar Nusa harus cerdas membaca geopolitik, sekaligus mempersiapkan diri. Silaturahmi sangat penting, untuk menguatkan barisan,” jelas Nabil.
Mendapat penghargaan sebagai Duta Pagar Nusa, Noe Letto ingin agar Pagar Nusa tidak hanya menjadi simbol. “Pagar Nusa ini kekuatan besar, yang tidak mudah dibaca oleh pihak lawan. Ini kekuatan kita, bagaimana pola-pola kaderisasi internal Pagar Nusa menjadi keistimewaan. Gerakan para pendekar Pagar Nusa yang solid, terkontrol, terkomando dan bergerak dalam senyap, menjadi kekuatan utama,” ungkap Noe Letto.
Noe juga mengajak anak muda, generasi milenial negeri ini untuk peduli pada bangsa Indonesia. “Lapisan baru anak muda, generasi milenial kita, harus peduli pada bangsa. Apalagi di era big data, era cyber war sekarang ini, isu national security sebagai kepedulian pada bangsa menjadi penting,” jelas Noe.
Dalam kesempatan ini, Noe Letto mengajak generasi milenial bergabung dalam Pagar Nusa, untuk mengasah kekuatan mental, fisik dan spiritual. “Kepedulian pada bangsa menjadi sangat penting, apalagi di era sekarang ini. Pertahanan mental, fisik dan spiritual menjadi prasyarat penting untuk berkontribusi di era sekarang. Menjadi bagian dari Pagar Nusa, merupakan keistemewaan bagi generasi muda sekarang,” ungkapnya.
Wakil Ketua Umum Pagar Nusa, KH. Athoillah Habib (Gus Atho) menegaskan bahwa pada masa depan Pagar Nusa harus siap dengan medan kompetisi baru. “Kita harus mampu berkontribusi di era cyber sekarang ini. Namun, pertahanan fisik dan spiritual masih sangat penting. Untuk itu, pencak silat masih sangat relevan. Kita bisa melihat, bagaimana negara China, Jepang dan beberapa negara lain, tetap menjaga warisan bela dirinya, di tengah perkembangan teknologi. Bahkan, keahlian bela diri dan kecerdasan mental-spiritual menjadi krusial untuk kehidupan masa sekarang,” jelas Gus Atho.
Dalam beberapa tahun ini, Pagar Nusa telah melatih sekitar 3 juta pendekar dan kader, yang tersebar di penjuru Indonesia dan bebrtapa negara, semisal Malaysia, Hongkong dan Taiwan. Para pelatih Pagar Nusa juga diundang ke beberapa negara Eropa dan Asia untuk menjalani program residensi bela diri dan pertemuan antar perguruan bela diri lintas negara (*).
Tags NU NU Khatulistiwa Pagar Nusa
Check Also
Rais Syuriyah PWNU Kalbar Hadiri Pelantikan IPNU dan IPPNU Kabupaten Ketapang
Ketapang – NU Khatulistiwa, Pimpinan Cabang IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar …