TEBAS – NU Khatulistiwa, Eksistensi Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy di Kabupaten Sambas semakin terasa dan mulai banyak digandrungi oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan kegiatan sosialisasi dengan masyarakat Muslim di Gang Amanah Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas, tepatnya di rumah H. Dedi Damhudi, seorang dokter yang sedang melanjutkan pendidikan pada Program Doktor di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Kegiatan Dzikir dan Majelis Ilmu TQN Khathibiyah Sambas rutin dilaksanakan di rumah H. Dedi setiap malam Sabtu ba’da Shalat Isya’. Dari waktu ke waktu kegiatan yang dilaksanakan di rumah beliau, jama’ahnya bertambah banyak dan sudah banyak pula yang meminta di bai’at atau di talqin.
Walau demikian, sebagian masyarakat muslim yang ada di gang tersebut serta beberapa desa di sekitarnya banyak yang bertanya-tanya mengenai kegiatan yang rutin dilaksanakan. Atas inisiatif tuan rumah, maka H. Dedi Damhudi mengundang masyarakat, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk hadir mendengarkan sosialisasi, memberikan tanggapan sekaligus tanya jawab seputar kegiatan TQN Khathibiyah tersebut. Turut hadir dalam acara tersebut Anggota DPRD Sambas, H. Mulyadi, Amil Saodi dari Makrampai, Sesepuh TQN H. Sumar dari Sarilaba, Wakil Talqin Harmain dari Tekarang, H. Asli dari Cepala, Sekretaris Umum Yayasan TQN Khathibiyah Sambas Dr. Adnan Mahdi, M.S.I., dan tak ketinggalan Guru Mursyid TQN Syaikh Jayadi Muhammad Zaini, MA. Selain itu, banyak pula jamaah TQN dan masyarakat umum yang hadir.
Dalam sosialisasi, Guru Mursyid Jayadi menjelaskan tentang pentingnya berthariqah. Pada dasarnya kelompok ilmu agama itu ada tiga, yakni Tauhid, Fiqh dan Tasawwuf, ujarnya. Menurut Guru Mursyid, ketiga ilmu tersebut harus dipahami, dan ilmu yang lebih khusus untuk membersihkan hati dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT harus dibantu dengan thariqah yang menjadi bagian ini dalam ilmu tasawwuf. Untuk itu, beliau mengajak masyarakat muslim agar mau berthariqah, karena pada dasarnya masyarakat muslim pada masa silam di Sambas rata-rata banyak yang berthariqah, hanya saja mereka berthariqah untuk amalan sendiri-sendiri di rumah, jarang dilakukan secara berjamaah seperti saat ini.
Sementara Sekretaris Umum Yayasan TQN, Dr. Adnan menyampaikan tentang awal berdirinya yayasan, perkembangan jamaah, kegiatan dzikir dan majelis ilmu yang sudah rutin dilakukan, capaian dan agenda yayasan, termasuk penjelasan mengenai buku yang sedang diterbitkan, berjudul: Jalan Menggapai Ridha Allah, Amaliah Lengkap TQN Khathibiyah Sambas. Tanggapan mengenai buku tersebut, rata-rata jamaah sudah memesan dan membayar lunas buku yang masih dalam proses penerbitan, dan dalam waktu sosialisasi di Sambas dan Tebas, sudah lebih dari 60 eks yang dipesan sekaligus dibayar lunas oleh jamaah.
Setelah acara sosialisasi, selanjutnya mendengarkan tanggapan dari undangan atau tokoh masyarakat dan tokoh agama. H. Mulyadi selaku anggota DPRD sekaligus tokoh masyarakat menyambut baik dengan kegiatan tersebut, bahkan pintanya perlu diajak anak-anak muda untuk ikut bergabung dalam kegiatan yang sangat bermanfaat tersebut. Beliau berniat, akan mengikuti kegiatan tersebut bila tak bertentangan dengan kesibukannya sebagai anggota dewan.
Tanggapan selanjutnya disampaikan oleh H. Asli, beliau sudah lama bersentuhan sekaligus mengamalkan TQN tersebut. Ia sangat senang saat ini ada yang bersedia mengajarkan dan mengembangkan ajaran TQN Syaikh Ahmad Khathib. Bahkan permintaannya, perlu diadakan acara silaturrahmi dan dzikir bersama setiap bulan untuk seluruh jamaah dan masyarakat muslim yang peduli serta ingin mengetahui TQN.
Akhirnya, acara sosialisasi dan silaturrahmi tersebut ditutup dengan doa dan makan saprahan bersama sesuai tradisi masyarakat Sambas. (Adnan/Fauzi)