PONTIANAK, NUKHATULISTIWA – Ada nuansa baru di struktur Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Kalimantan Barat. Biasanya organisasi keagamaan ini didominasi oleh alim ulama, tapi kali ini struktur kepengurusannya lebih berwarna. Sejumlah akademisi dan aktivis NGO, masuk dalam struktur kepengurusan PWNU Kalbar masa khidmat 2017-2022.
Adapun pengurus dari kalangan akademisi di antaranya Prof DR Thamrin Usman DEA, Prof HM Alamsyah ST, Prof DR Kamarullah MH, Prof DR Garuda Wiko SH MH, dan lain sebagainya. Sementara di kalangan aktivis ada Heppy Hendrawan, Hemawansyah, Muhammad Isya, dan lainnya.
Ketua Tanfidziyah PWNU Kalbar, Hildi mengatakan, kepengurusan yang beragam latar belakang ini merupakan bentuk komitmen dirinya di mana kedepan NU Kalbar harus mampu menyentuh berbagai persoalan umat. Tidak hanya keagamaan, tapi juga di bidang lainnya.
“Bahwa ini keinginan dari para pendiri NU adalah mengurus umat. Tidak hanya sebatas masalah keagamaan, tapi lebih daripada itu seperti masalah pendidikan, kesehatan maupun masalah kemiskinan,” ujarnya kepada NU Khatulistiwa, usai acara silaturahmi PWNU Kalbar bersama Badan Otonom (Banom) NU di Grand Mahkota Hotel, Pontianak, Senin (6/3/2017) malam.
Ia menjelaskan, dalam mengatasi suatu persoalan, dibutuhkan orang yang berkompeten mengurusinya. Seperti di bidang pendidikan, akademisi yang paling layak. Demikian juga masalah sosial, aktivis dirasa tepat.
“Tentu yang di bidangnya yang benar-benar energik. Nah, saya melihat para aktivis. Makanya saya ajak kawan-kawan aktivis dari Gemawan dan lainnya,” terangnya.
Di bidang pendidikan, NU mempunyai Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif. Hildi menuturkan, lembaga ini nantinya akan dikelola oleh mereka yang berlatarbelakang pendidikan.
Dilanjutkan, saat ini di Kalbar juga telah berdiri kampus NU yakni Universitas Nahdlatul Ulama (UNU). Untuk mengembangkannya, sebagai Ketua PWNU Kalbar, Hildi akan mengajak para pengelola kampus untuk studi banding ke kampus binaan NU di Pulau Jawa yang telah maju pesat.
“Saya akan bawa struktur pengurus UNU Kalbar ini ke Unisma, untuk studi bagaimana mereka mengembangkan kampusnya. Di sana sudah punya rumah sakit sendiri, ini yang kita inginkan kelak di UNU Kalbar,” katanya.
Di samping itu, dalam silaturahmi yang dihadiri sebagian besar pengurus PWNU Kalbar, Hildi menyampaikan, dalam sebuah organisasi, komunikasi dan konsolidasi itu sangat penting. Tak hanya antar pengurus di wilayah, tapi juga hingga ke daerah dan Banom.
Untuk memaksimalkan komunikasi, terangnya, maka perlu kiranya tempat sebagai wadah berkumpul para pengurus NU. Dan dalam waktu dekat, Hildiakan berjanji, sekretariat PWNU Kalbar sudah dapat digunakan.
“Bagaimana komunikasi kalau sekretariat tidak punya. Insyaallah minggu ini selesai direhab. Sekretariat PWNU di Jalan Veteran nomor 78,” sebutnya. (cil)