Home / Berita Daerah / Ingin Lahirkan Mahasiswa Berkeahlian, UNU Kedepankan Praktik daripada Teori

Ingin Lahirkan Mahasiswa Berkeahlian, UNU Kedepankan Praktik daripada Teori

NOTA KESEPAHAMAN - Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman kerjasama promosi kampus antara Rektor UNU Kalbar, DR Rahmat Saputra bersama Ketua PW IPNU Kalbar, Muhammad Amin, di Rumah Radakng, Pontianak, Jumat (24/2). Dalam penandatanganan tersebut, disaksikan oleh Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya, dan Ketua PW NU Kalbar, Hildi Hamid. (Sumber foto: Umar Faruq)
NOTA KESEPAHAMAN – Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman kerjasama promosi kampus antara Rektor UNU Kalbar, DR Rahmat Saputra bersama Ketua PW IPNU Kalbar, Muhammad Amin, di Rumah Radakng, Pontianak, Jumat (24/2). Dalam penandatanganan tersebut, disaksikan oleh Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya, dan Ketua PW NU Kalbar, Hildi Hamid. (Sumber foto: Umar Faruq)

 

Dewasa ini di berbagai lapangan pekerjaan, selain kualifikasi pendidikan, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian tertentu. Skill menjadi faktor utama dalam bekerja, sebagaimana telah diterapkan sejak lama di negara-negara berkembang seperti di Eropa dan lainnya.

Namun di Indonesia, semangat untuk memiliki keahlian seolah tipis. Tak sedikit perguruan tinggi lebih mengedepankan teori dibandingkan praktik. Bahkan yang terpenting, bagaimana mahasiswa itu dapat dengan cepat menyelesaikan kuliah. Imbasnya, setelah menjadi sarjana, cukup banyak dari mereka menjadi pengangguran.

Alasan inilah yang mendorong Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), hadir di Kalbar dengan wajah yang berbeda dari perguruan tinggi lainnya. Berdiri pada 2015 lalu, UNU akan menerapkan sistem perkuliahan dengan menitikberatkan praktik kepada setiap mahasiswanya.

“Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah kita akan lebih banyak ke praktik daripada teori,” ujar Pembantu Rektor (Purek) IV UNU Kalbar, Rosadi Jamani, kepada NU Khatulistiwa saat acara Harlah IPNU di Rumah Radakng, Pontianak, Jumat (24/2).

Meskipun dalam aturan, teori harus lebih banyak daripada praktik, Rosadi mengatakan pertimbangan ini didasari bahwa pada kenyataannya di dunia lapangan pekerjaan membutuhkan orang-orang yang siap bekerja dengan keahlian yang dimiliki.

“Ternyata masyarakat itu menginginkan sarjana yang benar-benar siap bekerja. Dan inilah yang mau kita cetak, bukan sekadar mahasiswa yang pintar, tapi yang ahli,” terangnya.

Sementara ini, UNU Kalbar menjalankan aktivitas perkulihan di Jalan KH Ahmad Dahlan, Pontianak. Mahasiswanya saat ini hampir mencapai seratus orang di empat fakultas yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Pertanian, Tehnik, dan Ekonomi.

“Tahun ini kita sudah mulai membangun gedung kampus yang baru di Parit Deraba. Dananya sudah ada, tinggal kita menunggu pembangunan jalan masuk dari pihak Pemkab Kubu Raya, untuk memasukkan material pembangunan,” terangnya.

Jika di kampus lain, mahasiswa dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi akan mendapatkan penghargaan, maka di UNU, mahasiswa dengan hasil karya terbanyak lah yang sangat dihargai.

“Mahasiswa yang banyak melahirkan karya, yang banyak memberikan manfaat bagi masyarakat yang akan kita dudukkan di dalam penghargaan nanti di wisuda,” terangnya.

Sebagai bentuk komitmen dalam mendorong agar mahasiswa untuk memiliki keahlian, UNU Kalbar memiliki Stasiun Lapang sebagai wadah praktik.

Di tempat ini yang berada di Desa Bakau, Kabupaten Mempawah ini, sedang di kembangkan budidaya kepiting soka, perkebunan buah naga dari warna merah, ungu sampai putih, dan pengembangan pertanian ginseng dari Korea.

Tak hanya di sektor pertanian, UNU juga mengembangkan sektor peternakan sapi perah.

“Ada peternakan sapi perah dari hulu sampai ke hilir. Dari peternakan sapi sampai menjadi susu yang siap dikonsumsi. Nanti mahasiswa UNU lebih banyak di sana (Stasiun Lapang) kuliahnya,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Stasiun Lapang ini tidak hanya difungsikan untuk mahasiswa di Fakultas Pertanian saja. Namun bisa dijadikan sebagai sarana praktik mahasiswa fakultas lainnya.

“Seperti mahasiswa tehnik, tentu mereka bisa mengembangkan bagaimana tehnik pertanian dan peternakan. Kalau mahasiswa ekonomi, bagaimana mereka nantinya menjalankan praktik pemasaran. Sedangkan mahasiswa keguruan, praktik ini nantinya sebagai bekal mereka kedepan. Saat mereka ditugaskan mengajar di daerah, tidak hanya mengajar, tapi mereka punya keahlian di bidang pertanian dan peternakan,” katanya.

Sebagai kampus yang berada di Kalbar, UNU lebih banyak memberdayakan tenaga dosen dari daerah sendiri.

“Kita lebih banyak mengakomodir (dosen) orang-orang di Kalbar yang berpendididkan di ITB, UGM, IPB dan beberapa perguruan tinggi yang ada di Jawa, dan termasuk Untan,” tuturnya.

Guna memperkenalkan kampus ini ke masyarakat Kalbar, UNU juga telah bekerjasama ke berbagai pihak, salah satunya dengan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW-IPNU) Kalbar.

“Kita sudah teken nota kesepahaman (MoU) dengan pihak UNU Kalbar. Kita akan promosikan kampus ini ke sekolah-sekolah, karena basis kita yakni pelajar sangat besar di Kalbar,” kata Ketua PW IPNU Kalbar, Muhammad Amin. (umar faruq)

Check Also

Rais Syuriyah PWNU Kalbar Hadiri Pelantikan IPNU dan IPPNU Kabupaten Ketapang

Ketapang – NU Khatulistiwa, Pimpinan Cabang IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar …

Tinggalkan Balasan