PONTIANAK, NUKHATULISTIWA – Dalam rangka Harlah Nahdlatul Ulama ke 91, penguruh Majlis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Pontianak Kota bersama Pengurus LPBI NU Kota Pontianak mengadakan Syukuran dan Bincang-bincang Sejarah Aswaja An-Nahdliyah (31/1).
Kegiatan syukuran di laksanakan di warung kopi Alam Gemilang jl. Prof. M. Yamin Kota Pontianak dengan menghadirkan KH. Rustamaji selaku Rois Syuriah NU Kota Pontiank sebagai Narasumber utama dalam bincang-bincang sejarah Aswaja. Juga hadir sebagai pembicara refleksi Aswaja An-Nahdliyah Ustadz Nur Alam, S.Ag., Nagian Imawan, M.Nurdin, S.Pd dan David Maryansyah.
Ketua MWC NU Pontianak Kota Ustadz Marsa’id megatakan, kegiatan ini berawal dari diskusi kecil antara dia, Katib Syuriah NU Kota Pontianak dan ketua LPBI NU yang kebetulan waktu itu berkumpul.
“Kegiatan malam ini merupakan salah satu bentuk syukur kita atas berdirinya NU, karena NU kita semua bisa terarah, karena NU kita dipertemukan yang sebenar-sebenarnya. Meskipun kegiatan ini berawal dari diskusi kecil kami, mudah-mudahan menjadi wujud ta’dim kita kepada Ulama, karena NU didirikan oleh para Ulama”, ujarnya.
Marsa’id juga berharap kedepan semua elemen NU, baik banon dan lembaganya dapat saling menasehati satu sama lain dan sama-sama menghidupkan NU bua cari hidup di NU.
“Mudah-mudahan kedepan NU tetap seperti yang kita harapakan bersama. Oleh karena itu kami mohon bimbingannya dari para sesepuh NU yang lain, yang kelihatan layu mohon agar-agar sama-sama menyiramnya, agar segar kembali. Mari kita jaga agar NU benar-benar berjalan sesuai Isam Ahlussunnah Wal Jamaah an-Nahdliyah”, harapnya.
Sebelum menutup sambutannya, marsa’id memohon maaf kepada para undangan dan sesepuh NU yang hadir, karena kegiatan ini dilaksanakan di warung kopi, karena menurutnya, selain dadakan, Aula NU (balai NU Kal-Bar) yang ada tidak bisa digunakan. (Khairul Mulyadi)
Tak perlu dihidupkan krna N.U tak prnh mati. Yg mati adlh yg ingin hidup dari N.U
Sebagai saran saye:
1. Menginventarisir seluruh daya dukung yang ada di bawah naungan NU (baik person maupun kelembagaan)
2. Menggerakan untuk mewujudkan visi kebangsaan secara kolektif.
3. Visi yang diwujudkan dengan kinerja yang terorganisir akan lebih baik daripada yang tidak terorganisir.
Terima kasih pak atas masukannya