Siap Kampanyekan Kota Tanpa Sampah
Keseriusan Komunitas Kreasi Sungai Putat (KSP) dalam mengajak masyarakat untuk melestarikan lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik, ternyata mendapatkan perhatian dari Bank Dunia atau World Bank.
Terbukti, perwakilan dari World Bank, Jacky Latuheru, melakukan kunjungan ke lokasi pendampingan KSP, Jalan Darma Putra, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, untuk melihat langsung kondisi lingkungan sekitar dan aktifitas warga dalam mengurangi sampah plastik, Rabu (21/12/2016).
“Kami mengapresiasi kegiatan KSP yang memang tumbuh dari warga dan melakukan pendampingan kepada warga,” ujar Jacky.
Selain melihat secara riil dampingan nyata KSP, World Bank juga melakukan penelitian penanganan pengurangan sampah plastik.
“Ini juga dalam rangka persiapan Kongres Dunia pengurangan sampah plastik di Makassar, Februari 2017 nanti,” terangnya.
Kerja keras dan keuletan KSP, tidak terlepas dari sosok sang ketua yang tidak lain mantan Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) STAIN Pontianak, Syamhudi, sehingga membawa komunitas dari warga, oleh warga dan untuk warga ini didaulat ikutserta dalam kegiatan Kongres Dunia tersebut.
Pada kesempatan itu, Syamhudi, menyambut baik kunjungan dan rencana akan diikutsertakannya komunitas yang didirikannya sejak dua tahun lalu ini dalam kegiatan di Makassar, Sulawesi Selatan, Februari mendatang.
“Ini akan menjadi momentum yang baik, memperluas jaringan dan jangkaun juga kenalan dengan pegiat lingkungan tingkat dunia,” katanya.
“Mudah-mudahan akan menjadi motivasi yang lebih untuk tetap konsisten dalam mengurangi pemakaian plastik khusus bagi warga Sungai Putat dan masyarakat Kota Pontianak,” sambungnya.
Ia menjelaskan dalam perjalanannya, pendampingan KSP pada warga yakni dengan sosialisasi dan edukasi terkait lingkungan dan pengurangan sampah.
“Hingga bagaimana mendaur ulang sampah. Itu kita berikan ke warga dengan mendatangkan orang yang punya skill daur ulang,” ujarnya.
Gerakan mengurangi penggunaan plastik, salah satunya dengan mengajak warga terutama ibu rumah tangga saat berbelanja untuk membawa tas belanja sendiri.
“Kami juga menyosialisasikan agar warga menghindari produk-produk yang berpotensi sampah,” katanya.
Untuk keikutsertaannya pada Kongres Dunia Pengurangan Produk Sampah Plastik di Makassar, Syamhudi mengatakan tengah melakukan persiapan.
“Kita akan membawa inovasi sederhana tong sampah atau tempat sampah yang akan disimpan dalam kaca, dan membuka workshop pengelolaan,” terangnya.
Filosofi dari tong sampah dalam kaca, kata dia, memberikan pesan bahwa sudah saatnya masyarakat tidak lagi membutuhkan tempat sampah.
“Membudayakan kita untuk tidak lagi memerlukan tempat sampah. Tujuannya, menatap kota masa depan, kota tanpa tempat sampah,” tuturnya. (umar faruq)