Lestarikan Tradisi Robo’-Robo’

Oleh :  Bangros

Dari tadi malam ibu-ibu sudah nyiapkan makan. Pagi hari kaum bapak menggelar tikar di jalanan atau jembatan. Hidangan aneka makan tersaji di atas tikar. Warga satu kampung pun duduk bersila di atas tikar sambil menghadap makanan. Baca doa, setelah itu makan bersama. Inilah tradisi Robo-robo yang hanya ada di Kabupaten Mempawah dan Kubu Raya serta daerah sekitarnya.

Warisan leluhur yang patut diwariskan ke generasi berikutnya. Lewat momen makan bersama seperti inilah warga Indonesia menggambarkan rasa berbagi terhadap sesama dan tidak menampakkan kekerasan, yang terpenting adalah adanya gotong royong.

Banyak lagi momen makan bersama yang masih hidup di tengah masyarakat. Sebagai contoh, ketika bayi dalam  kandungan ada makan bersama. Saat lahir, makan bersama lagi. Saat aqiqah, makan lagi. Lulus sekolah makan lagi. Tunangan, nikahan, lahirkan anak, sampai meninggal, tujuh hari, haul, semua makan bersama.

Adanya tradisi makan bersama ini membuat kita semakin dekat, akrab dan harmoni. Kebersamaan jadi selalu hidup bukan semu. Wajar apabila kita tidak suka dengan kekerasan, karena ketemu terus saat makan bersama, yang tercipta adalah rasa kekeluargaan.

Selamat Robo-robo