Oleh. H.Kartono, S.Pd.I.,M.Pd*
Penyuluh Agama Islam Fungsional kanwil Kemenag Kalbar / Ketua Yayasan Pondok Pesantren Ulul Albab Kapuas Hulu
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ كَمَا قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
اللّهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعَنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَزِدْنَا عِلْماً، وَأَرَنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرَنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Dzat yang kuasa atas segala sesuatu yang penuh dengan hikmah dan pelajaran berharga. halawat dan salam semoga selalu tercurahkan pada junjungan ummat Nabi Muhammad, SAW. Pemilik keagungan syariat. Pemegang perisai mukjizat. Mengajak ummatnya agar selamat dunia akhirat.
Melalui mimbar yang mulia ini Khatib mengajak kepada hadirin untuk selalu meningkatkan takwa kepada Allah. Takwa dalam arti menjalankan seluruh perintah-Nya dan meninggalkan larangan-laangan-Nya.
Hadirin sidang Jum’at yang Mulia
Wabah penyakit yang saat ini mendunia, menjangkitnya virus corona merupakan musibah dan keprihatinan kita semua. Puluhan ribu korban terdampak virus ini, ribuan lainnya meninggal dunia di lebih seratus negara di dunia ini.
Yang pertama dan utama kita lakukan menghadapi musibah besar ini, adalah mengembalikan semuanya kepada Allah, Sang Pencipta Yang Maha segala-galanya. Allah yang telah menciptakan semua makhluk-Nya, baik yang besar maupun yang kecil, yang terlihat maupun yang tidak kelihatan oleh mata kita. Allah berfirman di dalam Qs. Al-Baqarah :156
“Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kami akan kembali).
Maka, sebaiknya kita tidak terlalu bersedih dan khawatir apalagi sampai panik yang berlebihan dan berlarut-larut, menyesali nasib bahkan berputus asa. Sebab semuanya memang hanya milik Allah. Termasuk wabah corona yang saat ini merebak ke seluruh dunia, termasuk daerah kita merupakan musibah bagi kita semua dan menjadi pelajaran agar kita supaya berusaha mengatasinya dengan baik, cepat dan tepat.
Tentu kita yang beriman menyakini, segala urusan yang terjadi di muka bumi dunia ini, semuanya berlangsung atas izin dan kehendak Allah.
Seperti dalam firman-Nya Qs.At-Taghabun : 11:
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Tidak ada suatu musibah apapun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,:
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim, no. 2653)
Berkaitan dengan ayat di atas, Syaikh Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir asal Suriah, dalam Kitab Tafsir Al-Wajiz, menjelaskan, bahwa ayat yang agung ini menjelaskan ilmu Allah yang melingkupi secara menyeluruh terhadap makhluk ciptaannya.
Hadirin yang dimuliakan Allah
Allah adalah Tuhan yang Maha Mengetahui, semua yang ada dan terjadi baik di daratan dan lautan bahkan di tempat-tempat sepi tersembunyi sekalipun, yang mencakup binatang, pepohonan, pasir, kerikil, debu, termasuk bakteri dan virus Corona. Sebab semuanya telah tertulis di dalam kitab yang nyata atau Lauh Mahfudz. Itu adalah bukti keagungan Allah Yang Maha kuasa dan dengan keluasan ilmu-Nya dalam seluruh sifat-sifat-Nya.
Jam’ah Jumat yang Mulia
Adapun pada diri kita sebagai manusia biasa, boleh jadi musibah, termasuk wabah virus corona, karena ulah tangan manusia. Ulah perilaku yang berlebihan, tidak menjaga kebersihan, ceroboh, dan sejenisnya. Allah telah mengingatkan manusia di dalam ayat-Nya Qs.Arrum : 41
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Hadirin yang dimuliakan Allah
Di dalam Tafsir Al-Mukhtashar, Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram, dijelaskan bahwa kerusakan di daratan dan di lautan seperti kekeringan, banyaknya wabah penyakit, yang semua itu bisa saja disebabkan kemaksiatan-kemaksiaan yang dilakukan oleh manusia. Agar manusia menerima peringatan dan mendapatkan hukuman dari sebagian perbuatan mereka di dunia. Supaya mereka bertaubat kepada Allah dan kembali kepada-Nya dengan meninggalkan kemaksiatan, dan keadaan mereka akan membaik serta urusan mereka menjadi lurus.
Pada ayat lain Allah memperingatkan di dalam Qs.Asy-Syura : 30
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu.”
Sidang Jumat rahimakumullah
Jika seandainya ada yang meninggal setelah terkena virus corona, maka sesungguhnya kematian itu bukanlah karena seseorang atau benda apapun jua. Namun semata-mata karena kematian yang sudah Allah tentukan. Maka, haruslah tetap berharap dan bergantungnya mutlak kepada Allah.
Sikap kehati-hatian kita memang perlu, tetapi takut yang berlebih-lebihan jangan. Adapun upaya kita untuk menjaga kebersihan diri, tempat ibadah dan tempat kerja kita penting dengan mengikuti anjuran pemerintah dengan mempedomani fatwa MUI nomor 14 tahun 2020 tentang upaya menyikapi virus corona, itu semua merupakan ikhtiar, yang memang harus dilakukan secara maksimal agar kita semua selalu sehat.
Persoalan kematian, Allah menyebutkan di dalam Qs.Al-Anbiya’: 35
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.”
Hadirin yang dimuliakan Allah
Di sisi lainnya setiap penyakit termasuk wabah virus, pasti ada obatnya. Kewajiban kita manusia harus mengusahakanya sesuai ilmu dan pengetahuan tentunya. Dengan tetap berkeyakinan bahwa hakikatnya Allah-lah yang menyembuhkan.
Dan memang terbukti sebagian dari yang terkena virus corona dapat disembuhkan secara medis
Oleh karena itu, mari kita memperkuat jiwa spiritual ilahiyah kita, dengan sabar terus berusaha, shalat dan dzikir serta
Disamping itu kita lakukan sunnah-sunnah Nabi dalam kebersihan, insya-Allah itu akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh kita dari serangan wabah penyakit. Seperti berwudhu dengan sempurna, bersiwak atau mengosok gigi setiap kali akan shalat, mandi janabat minimal setiap Jum’at sekali, mandi pagi sebelum shalat tahajud, memotong kuku, dan lain sebagainya.
Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ : بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ ، ثَلاثَ مَرَّاتٍ ، إِلاَّ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ
“Tidaklah seorang hamba mengucapkan setiap pagi dari setiap harinya dan setiap petang dari setiap malamnya kalimat: (dengan nama Allah Yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu un yang membahayakan di bumi dan tidak juga di langit, dan Dialah Yang Maha Mendegar lagi Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, maka tidak akan ada apa pun yang membahayakannya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
Jika ada di antara kita yang mendapat musibah sakit, atau terkena virus corona, semoga segera Allah sembuhkan. Itu semua tidaklah seberapa, karena hanyalah musibah dunia. Justru, musibah yang terbesar dan berbahaya dunia akhirat adalah musibah agama, yakni manakala kita sudah enggan shalat berjamaah di masjid, malas bertadarus Al-Quran dan berat untuk shalat malam, kikir bersedekah dan takut berjuang di jalan Allah, serta jauh dari petunjuk Allah.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم