Oleh : Aris
Club Menulis IAIN Pontianak
Sepi tak berarti jiwa kosong sedang menanti, kuhembuskan nafas rindu demi menyambut kedatangan tamu dari kejauhan.
Hiasan debu mencoba melingkari mushaf Al-Quran yang terpampang didalam laci lemari rumah besi.
Kulihat kejauhan dirimu sedang berjalan berusaha menghampiriku. Kulihat diriku untuk menyambut dirimu, tak menentu jiwa raga ini yang penuh lesuh agar bisa memandang indahnya dirimu
Pintu langit ikut bersuka cita menahan penderitaan menahan hujan rahmat yang tak lama lagi akan membasahi malam-malam terawih dan tadarus
Bayanganku melayang ketika Ramadan akan segera hadir ditengahku, perasaanku bimbang takut tak bisa melayani Ramadan untuk tahun ini.
Bulan yang penuh berkah akan seluruh makhluk dimuka bumi, dirasakan siapapun bahkan hewan sekalipun. tinggal menghitung hari Ramadan akan segera menghampiri para kaum Muslimin yang tak tahu menahu
Senyumku membisu ketika mendengar ramadhan menutup diri dariku.
Rupanya dia tahu bahwa aku tak juga sadar untuk membukakan pintu untuknya, Mungkinkah diri ini siap menantikan Ramadan yang indah nan-berkah !
Atau hanya memandang pergi tanpa dapat meninggalkan sesuatupun bekas setelah Ramadan itu pulang tak tahu kapan datang.